Saat ini, teknologi tidak lagi menjadi monopoli orang dewasa saja. Banyak anak-anak yang menggunakan iPad, Galaxy Tab, dan berbagai gadget canggih lain. Ponsel merupakan sebuah alat komunikasi yang praktis. Bisa dikatakan, saat ini, ponsel telah menjadi sebuah kebutuhan. Namun, apakah seorang anak benar-benar memerlukannya?
Salah satu alasan anak dibelikan alat komunikasi ini adalah demi lancarnya komunikasi antara anak dan orangtua. Ini terjadi apabila orangtua merupakan pekerja yang sibuk dan jarang bertemu dengan anaknya di rumah. Hal ini dapat dipahami karena dengan ritme kerja yang padat, orangtua akan sulit dan jarang bertemu si anak.
Hanya saja, perlu ada beberapa aturan yang ditekankan orangtua kala memutuskan untuk membelikan ponsel, antara lain:
- Orangtua perlu menekankan bahwa anak dibelikan ponsel tidak digunakan untuk bergaya, melainkan agar mudah untuk berkomunikasi dengan orangtua.
- Memberikan ponsel kepada anak, sama dengan memberi tanggung jawab kepada anak. Sehingga, perlu ada rasa memiliki dan menjaga pada anak.
- Sebaiknya, jangan memberikan anak dengan kartu pasca bayar. Selain sulit untuk mengontrol, anak akan belajar untuk mengontrol. Ada baiknya, bila pulsa anak habis, orangtua tidak segera membelikan.
- Kendati anak merengek untuk membeli ponsel canggih sebaiknya tidak langsung dituruti. Membekali anak, apalagi bila anak masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), dengan ponsel canggih sama saja dengan mengundang tindak kriminal. Sebuah ponsel yang mudah digunakan untuk menelepon dan mengirim pesan singkat sebenarnya sudah cukup.
Yang perlu disadari, orangtua mesti mendidik bagaimana bertanggung jawab dan menghargai sesuatu. Apakah seorang anak perlu dibekali dengan ponsel atau tidak, kembali kepada masing-masing orangtua. [ ]
http://www.psikologizone.com/perlukah-seorang-anak-dibekali-ponsel/065112041
No comments:
Post a Comment